Pages

Sunday, April 28, 2013

Penalaran Deduktif.

-->
Penalaran Deduktif.
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konkulasi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut Konsukuensi,
Penalaran deduktif dikembangkan oleh aristoteles, thales, phytagoras dan para filsuf Yunani lainnya dari Periode Klasik (600-300 SM.). Aristoteles, misalnya, menceritakan bagaimana Thales menggunakan kecakapannya untuk mendeduksikan bahwa musim panen zaitun pada musim berikutnya akan sangat berlimpah. Karena itu ia membeli semua alat penggiling zaitun dan memperoleh keuntungan besar ketika panen zaitun yang melimpah itu benar-benar terjadi.
Dimana Penalaran Deduktif memiliki yaitu adalah proses penalaran untuk manarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif terebut dapat dimulai dai suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit. 
Penalaran Deduktif bergerak dari sesuatu yang berifat umum kepada yang khusus. jika kita mengetahui S, sedangkan P adalah dari S, maka dapat ditarik kesimpulan tentang P. penarikan kesimpulan dengan cara deduktif tidak menghasilkan pengetahuan baru, karena kesimpulannya telah tersirat pada premisnya.
Contoh Penalaran deduktif :
-    Semua Tumbuhan  mempunyai daun berwarna hijau
-   Pohon Mangga termasuk  Tumbuhan
.:.  Pohon mangga mempunyai daun berwarna hijau,
penalaran deduktif dapat merupakan silogisme dan entimen.

       a. Silogisme 

Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan. 
Contoh Silogisme: 
Semua manusia mempunyai mata
Adhit adalah manusia
.:. Jadi, Adhit mempunyai mata (Silogisme yang terdapat Proposi dan konkulsi/Kesimpulan) 

b. Entimen 

Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui. 
Contoh Entimen : 
Pengeringan baju memerlukan sinar matahari
Pada malam hari tidak ada matahari
.:. Pada malam hari tidak mungkin ada pengeringan baju (Entimen yang deduksinya secara langsung)
Sumber Buku:
Rohmadi , Muhammad & Yuli Kusumawati . 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Depdiknas

Sumber Lain:


No comments:

Post a Comment